Nick Vujicic, adalah seorang laki-laki yang terlahir sebagai orang yang cacat dengan banyak kekurangan. Namun hal demikian tidak menjadi penghalang
untuk menjadi orang yang berarti bagi dirinya sendiri dan orang-orang
disekitarnya. Pada saat usianya masih 8 tahun, Nick sempat depresi dan ingin
bunuh diri. Akan tetapi, dia menyadari bahwa hidup harus disyukuri apapun kondisi dan keadaanya, sehingga dia menang dari keputus-asaannya dan menjadi inspirasi
bagi orang lain yang mempunyai keterbatasan fisik, bahkan bagi orang-orang
dengan kondisi fisik yang sempurna sekalipun.
Tidak ada yang
mengira bahwa Nick mampu menikah dengan gadis yang cantik dan normal fisiknya, Kanae Miyahara, 12
Februari di California. Ibarat pasangan berbahagia lainnya, Nick dan Kanae
juga menikmati masa-masa bulan madu mereka di Hawaii. Mereka berdua tampak santai di
pantai menikmati matahari terbenam, berfoto ria, dan melakukan kegiatan
lainnya. Dengan segala keterbatasannya, Nick menikmati dan mensyukuri hidup selayaknya orang
normal. Sungguh tak ada yang mustahil bagi Tuhan dan sepatutnya kita contoh. Nick terlahir
dari keluarga beragama Kristen Serbia di Melbourne, Australia, pada tanggal 4 Desember 1982.
Nick terlahir dengan gangguan tetra-amelia langka. Tetra-amelia adalah kelainan
kongenital yang sangat jarang terjadi. Ibunda Nick
berumur 25 tahun ketika hamil anak pertamanya itu. Dia merupakan seorang bidan dan
bekerja sebagai perawat pediatrik di ruang bersalin di mana dia merawat ratusan ibu dan bayi mereka. Masa
kehamilan yang berjalan lancar dan tidak ada keturunan keluarga dengan kondisi fisik
demikian yang tidak normal, membuat ke dua orang tua Nick, yaitu Dushka Vujicic dan suaminya pendeta
Borris Vujicic begitu terpukul dan perasaan mereka hancur lebur ketika
mereka melihat untuk pertama kali bayi mereka lahir, seorang bayi laki-laki
yang tidak sempurna dan abnormal. Seorang anak tanpa tangan dan kaki. Nick hanya
memiliki satu kaki dengan 2 buah jari yang menonjol dari paha kirinya. Ibunya
tidak tahan dengan apa yang dilihatnya, Nick lahir tanpa anggota badan. ”Bawa
dia pergi,” jeritnya histeris. “Saya tidak ingin menyentuhnya atau melihat
dia”. Dengan meratap
mereka memandangi bayi mungil yang menyedihkan itu dan bertanya-tanya dengan
rintihan memilukan, mengapa Tuhan melakukan semua hal yang mengerikan ini
kepada mereka, dan terutama pada bayi kecil mereka. Para perawat menangis
menyaksikan hal menyedihkan itu. Ibu Nick menangis dan tentu saja Nick kecil
juga menangis!
Mereka tidak
pernah mengira bahwa Nick akan hidup dengn usia yang sangat lama, namun Tuhan berkehendak
lain, Nick tumbuh sangat sehat. Namun kecemasan kedua orang tua Nick
terus terjadi pada mereka, mereka sangat khawatir akan masa depan dan perjalanan hidup
Nick selanjutnya. Tidak
memiliki tangan untuk menyentuh, meraba, atau memegang. Tidak
memiliki kaki untuk berjalan, berlari, menari, atau bahkan berdiri pada kedua
kaki. Mengerikan sekali membayangkan masa depan Nick. Setelah
berbulan-bulan lamanya, bahkan bertahun-tahun berlalu, mereka menyadari bahwa Tuhan
masih memegang kendali dalam hidup mereka dan terus menolong mereka. Kehidupan
Nick dipenuhi dengan kesusahan dan kesulitan sepanjang hidupnya. Dia tidak
bisa bersekolah di sekolah anak-anak yang notabene normal karena Nick cacat fisiknya. Hukum
Australia telah melarangnya untuk bersekolah di sekolah tersebut.
Ibu Nick
terus berjuang dan berusaha agar Nick bisa masuk sekolah. Nick akhirnya
bisa bersekolah. Dia adalah salah satu siswa cacat pertama yang menuntut ilmu
di sekolah umum., sekolah yang hanya unutk anak-anak normal fisiknya. Dia belajar
menulis menggunakan dua jari kaki di kaki kirinya. Di sekolah ia selalu
diganggu dan di ejek oleh teman-temannya dan anak-anak disekolah itu. Jelas, saat itu Nick
sangat tertekan. Nick menyadari bahwa dia sangat berbeda secara fisik
dengan teman-temannya, tetapi Nick merasa bahwa ia sama sekali tidak ada
bedanya secara rohani dengan orang lainnya.
Nick
seringkali duduk menyendiri ditengah kesepian dan depresi yang melandanya, dan dalam
kesendirian dan keputus-asaannya, dengan berderai air mata dan rintih tangis
pilu, ia bertanya mengapa ia berbeda dengan anak-anak lainnya?, mengapa
dia adalah orang yang lahir tanpa lengan dan kaki? Dia bertanya-tanya apa
tujuan di balik hidupnya, atau apakah ia memiliki tujuan hidup? Setelah
mengalami banyak frustrasi dan merasa dirinya sebagai mahluk yang aneh di
sekolah, di usia tujuh tahun Nick mencoba beberapa peralatan elektronik yang
dirancang khusus untuk digunakan sebagai lengan, dengan harapan bahwa ia akan
lebih seperti anak-anak lain. Selama masa percobaan dengan lengan
elektroniknya, Nick menyadari bahwa ia tetap berbeda dengan teman-temannya. Dan saat
kesendiriannya itu Nick selalu berdoa dan memohon dengan sangat kepada Tuhan
untuk melakukan mujizat bagi dirinya, membiarkan dia tumbuh menjadi besar
seiring dengan tumbuh besarnya juga lengan dan kakinya, tapi itu tidak pernah
sama sekali terjadi. Dia tetap tidak mempunyai lengan dan kaki. Sering muncul
pertanyaan yang tak pernah bisa terjawab, mengapa dia bisa terjebak dalam tubuh
yang mengerikan ini ? Menurut
Nick, kemenangan dan keberhasilannya melawan keputus-asaan dan ketidak berdayaan, serta
munculnya gairah hidup yang dimilikinya adalah karena imannya kepada Tuhan, dukungan dan kasih sayang keluarganya, teman-temannya yang mengasihinya,
serta banyak orang yang dia temui selama hidupnya yang telah mendorongnya untuk
selalu mempunyai pengharapan dan semangat untuk terus berusaha dan berjuang. Bahkan
akhirnya, ia mulai menyadari bahwa hal-hal yang dia kerjakan sehari-hari dalam
kondisi fisik terbatas itu, kemudian menjadi inspirasi bagi orang lain yang
mempunyai keterbatasan fisik, bahkan orang-orang dengan kondisi fisik yang
sempurna sekalipun.
Ia berterima kasih kepada Tuhan bahwa ia masih hidup dan menyadari bahwa hidupnya sangat berarti bagi dirinya dan juga orang lain. Pada tahun 2005, Nick dinominasikan untuk Penghargaan sebagai “Young Man Australia of the Year”, yang merupakan kehormatan besar di Australia. Kehormatan penghargaan bagi orang muda untuk keunggulan mereka dan pelayanan kepada masyarakat dan bangsa, serta prestasi pribadi mereka. Nominasi untuk penghargaan ini hanya diberikan kepada orang yang benar-benar inspiratif dan berpretasi.
Pada usia 19
tahun Nick telah berkeliling dunia, berbagi cerita dengan jutaan orang,
berbicara kepada berbagai kelompok yang berbeda seperti siswa, guru, pemuda,
pebisnis pria dan wanita, pengusaha, dan jemaat gereja dari semua ukuran. Dia
juga menceritakan kisahnya dan telah diwawancarai televisi di seluruh dunia. Nick
berkesempatan untuk berbicara dengan beberapa pemimpin negara, salah satunya
adalah wakil presiden Kenya. Nick juga adalah seorang pembicara motivasi, dan
ia telah berbicara kepada lebih dari 2 juta orang di 12 negara dari 4 benua
yaitu Afrika, Asia, Oceania dan Amerika. Dia juga menulis buku
berjudul, “No Arms, No Legs, No Worries!”, yang selanjutnya diterbitkan .
Bahkan tahun ini Nick diatur untuk berbicara di lebih dari 20 negara. Nick kuliah
dan lulus ketika dia berusia 21 tahun. Dia menerima gelar di bidang Akuntansi
dan Perencanaan Keuangan. Dia juga mendirikan organisasi nirlaba “Hidup Dengan
Keterbatasan”.Sekarang di
usia 29 tahun, Nick melakukan hal-hal luar biasa yang biasa dilakukan oleh
kebanyakan orang yang dua kali usianya. Nick juga memiliki perusahaan motivasi
dengan dirinya sendiri sebagai pembicara.Nick belajar
berenang, menangkap ikan dan bermain sepak bola. Nick juga bisa melempar bola
tenis, menjawab telepon, menaiki tangga, menyisir rambut sendiri, bercukur, dan
menggosok gigi. Dia memiliki kursi roda listrik yang ia gunakan untuk melakukan
setiap aktifitasnya di luar rumah.
Nick selalu
mengatakan, “bahwa jika Anda memiliki keinginan dan semangat untuk
melakukan sesuatu, dan jika itu kehendak Allah, Anda akan memperolehnya pada
saat yang paling tepat dan paling baik.”
Dari Kisah Nick Vujicic dapat ada beberapa poin penting yang seharusnya kita teladani :
Sikap Pantang menyerah
Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik
Bersemangat dalam segala hal dan tujuan ( impian )
Selalu berterima kasih kepada Tuhan
Selalu menolong dan memberi inspirasi
kepada orang lain
Berani untuk mengambil peluang
Sukses tidak bisa diraih hanya satu malam, tapi perlu proses puluhan bahkan ratusan kali, sehingga proses akan terbayarkan dengan kesuksesan. Tetap semangaat! kita semua pasti bisa!
ReplyDelete