Cari Artikel

Sunday, 30 June 2013

Inilah kisah hidup sukses Nick Vujicic.... Live Without Limits




Nick Vujicic, adalah seorang laki-laki yang terlahir sebagai orang yang cacat dengan banyak kekurangan. Namun hal demikian tidak menjadi penghalang  untuk menjadi orang yang berarti bagi dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Pada saat usianya masih 8 tahun, Nick sempat depresi dan ingin bunuh diri. Akan tetapi, dia menyadari bahwa hidup harus disyukuri apapun kondisi dan keadaanya, sehingga dia menang dari keputus-asaannya dan menjadi inspirasi bagi orang lain yang mempunyai keterbatasan fisik, bahkan bagi orang-orang dengan kondisi fisik yang sempurna sekalipun. 


Tidak  ada yang mengira bahwa Nick mampu menikah dengan gadis yang cantik dan normal fisiknya, Kanae Miyahara, 12 Februari di California. Ibarat pasangan berbahagia lainnya, Nick dan Kanae juga menikmati masa-masa bulan madu mereka di Hawaii. Mereka berdua tampak santai di pantai menikmati matahari terbenam, berfoto ria, dan melakukan kegiatan lainnya. Dengan segala keterbatasannya, Nick menikmati dan mensyukuri hidup selayaknya orang normal. Sungguh tak ada yang mustahil bagi Tuhan dan sepatutnya kita contoh. Nick terlahir dari keluarga beragama Kristen Serbia di Melbourne, Australia, pada tanggal 4 Desember 1982. Nick terlahir dengan gangguan tetra-amelia langka. Tetra-amelia adalah kelainan kongenital yang sangat jarang terjadi. Ibunda Nick berumur 25 tahun ketika hamil anak pertamanya itu. Dia merupakan seorang bidan dan bekerja sebagai perawat pediatrik di ruang bersalin di mana dia merawat  ratusan ibu dan bayi mereka. Masa kehamilan yang berjalan lancar dan tidak ada keturunan keluarga dengan kondisi fisik demikian yang tidak normal, membuat ke dua orang tua Nick, yaitu Dushka Vujicic dan suaminya pendeta Borris Vujicic begitu terpukul dan perasaan mereka hancur lebur ketika  mereka melihat untuk pertama kali bayi mereka lahir, seorang bayi laki-laki yang tidak sempurna dan abnormal. Seorang anak tanpa tangan dan kaki. Nick hanya memiliki satu kaki dengan 2 buah jari yang menonjol dari paha kirinya. Ibunya tidak tahan dengan apa yang dilihatnya, Nick lahir tanpa anggota badan. ”Bawa dia pergi,” jeritnya histeris. “Saya tidak ingin menyentuhnya atau melihat dia”. Dengan meratap mereka memandangi bayi mungil yang menyedihkan itu dan bertanya-tanya dengan rintihan memilukan, mengapa Tuhan melakukan semua hal yang mengerikan ini kepada mereka, dan terutama pada bayi kecil mereka. Para perawat menangis menyaksikan hal menyedihkan itu. Ibu Nick menangis dan tentu saja Nick kecil juga menangis! 


Mereka tidak pernah mengira  bahwa Nick akan hidup dengn usia yang sangat lama, namun Tuhan berkehendak lain, Nick tumbuh  sangat sehat. Namun kecemasan kedua orang tua Nick terus terjadi pada mereka, mereka sangat khawatir akan masa depan dan perjalanan hidup Nick selanjutnya. Tidak memiliki  tangan untuk menyentuh, meraba, atau memegang. Tidak memiliki kaki untuk berjalan, berlari, menari, atau bahkan berdiri pada kedua kaki. Mengerikan sekali membayangkan masa depan Nick. Setelah berbulan-bulan lamanya, bahkan bertahun-tahun berlalu, mereka menyadari bahwa Tuhan masih memegang kendali dalam hidup mereka dan terus menolong mereka. Kehidupan Nick dipenuhi dengan kesusahan dan  kesulitan sepanjang hidupnya. Dia tidak bisa bersekolah di sekolah anak-anak yang notabene normal karena Nick cacat fisiknya. Hukum Australia telah  melarangnya untuk bersekolah di sekolah tersebut.


Ibu Nick terus berjuang dan berusaha agar Nick bisa masuk sekolah. Nick akhirnya bisa bersekolah. Dia adalah salah satu siswa cacat pertama yang menuntut ilmu di sekolah umum., sekolah yang hanya unutk anak-anak normal fisiknya. Dia belajar menulis menggunakan dua jari kaki di kaki kirinya. Di sekolah ia selalu diganggu dan di ejek oleh teman-temannya dan anak-anak disekolah itu. Jelas, saat itu Nick sangat tertekan. Nick menyadari bahwa dia sangat berbeda secara fisik dengan teman-temannya, tetapi Nick merasa bahwa ia sama sekali tidak ada bedanya secara rohani dengan orang lainnya.


Nick seringkali duduk menyendiri ditengah kesepian dan depresi yang melandanya, dan dalam kesendirian dan keputus-asaannya, dengan berderai air mata dan rintih tangis pilu, ia bertanya mengapa ia berbeda dengan anak-anak lainnya?, mengapa dia adalah orang yang lahir tanpa lengan dan kaki? Dia bertanya-tanya apa tujuan di balik hidupnya, atau apakah ia memiliki tujuan hidup? Setelah mengalami banyak frustrasi dan merasa dirinya sebagai mahluk yang aneh di sekolah, di usia tujuh tahun Nick mencoba beberapa peralatan elektronik yang dirancang khusus untuk digunakan sebagai lengan, dengan harapan bahwa ia akan lebih seperti anak-anak lain. Selama masa percobaan dengan lengan elektroniknya, Nick menyadari bahwa ia tetap berbeda dengan teman-temannya. Dan saat kesendiriannya itu Nick selalu berdoa dan memohon dengan sangat kepada Tuhan untuk melakukan mujizat bagi dirinya, membiarkan dia tumbuh menjadi besar seiring dengan tumbuh besarnya juga lengan dan kakinya, tapi itu tidak pernah sama sekali terjadi. Dia tetap tidak mempunyai lengan dan kaki. Sering muncul pertanyaan yang tak pernah bisa terjawab, mengapa dia bisa terjebak dalam tubuh yang mengerikan ini ? Menurut Nick, kemenangan dan keberhasilannya melawan keputus-asaan dan ketidak berdayaan, serta munculnya gairah hidup yang dimilikinya adalah karena imannya kepada Tuhan, dukungan dan kasih sayang keluarganya, teman-temannya yang mengasihinya, serta banyak orang yang dia temui selama hidupnya yang telah mendorongnya untuk selalu mempunyai pengharapan dan semangat untuk terus berusaha dan berjuang. Bahkan akhirnya, ia mulai menyadari bahwa hal-hal yang dia kerjakan sehari-hari dalam kondisi fisik terbatas itu, kemudian menjadi inspirasi bagi orang lain yang mempunyai keterbatasan fisik, bahkan orang-orang dengan kondisi fisik yang sempurna sekalipun.

Ia berterima kasih kepada Tuhan bahwa ia masih hidup dan menyadari bahwa hidupnya sangat berarti bagi dirinya dan juga orang lain. Pada tahun 2005, Nick dinominasikan untuk Penghargaan sebagai “Young Man Australia of the Year”, yang merupakan kehormatan besar di Australia. Kehormatan penghargaan bagi orang muda untuk keunggulan mereka dan pelayanan kepada masyarakat dan bangsa, serta prestasi pribadi mereka. Nominasi untuk penghargaan ini hanya diberikan kepada orang yang benar-benar inspiratif dan berpretasi.


Pada usia 19 tahun Nick telah berkeliling dunia, berbagi cerita dengan jutaan orang, berbicara kepada berbagai kelompok yang berbeda seperti siswa, guru, pemuda, pebisnis pria dan wanita, pengusaha, dan jemaat gereja dari semua ukuran. Dia juga menceritakan kisahnya dan telah diwawancarai televisi di seluruh dunia. Nick berkesempatan untuk berbicara dengan beberapa pemimpin negara, salah satunya adalah wakil  presiden Kenya. Nick juga adalah seorang pembicara motivasi, dan ia telah berbicara kepada lebih dari 2 juta orang di 12 negara dari 4 benua yaitu Afrika, Asia, Oceania dan Amerika. Dia juga menulis buku berjudul, “No Arms, No Legs, No Worries!”, yang selanjutnya diterbitkan . Bahkan tahun ini Nick diatur untuk berbicara di lebih dari 20 negara. Nick kuliah dan lulus ketika dia berusia 21 tahun. Dia menerima gelar di bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan. Dia juga mendirikan organisasi nirlaba “Hidup Dengan Keterbatasan”.Sekarang di usia 29 tahun, Nick melakukan hal-hal luar biasa yang biasa dilakukan oleh kebanyakan orang yang dua kali usianya. Nick juga memiliki perusahaan motivasi dengan dirinya sendiri sebagai pembicara.Nick belajar berenang, menangkap ikan dan bermain sepak bola. Nick juga bisa melempar bola tenis, menjawab telepon, menaiki tangga, menyisir rambut sendiri, bercukur, dan menggosok gigi. Dia memiliki kursi roda listrik yang ia gunakan untuk melakukan setiap aktifitasnya di luar rumah.



Nick selalu mengatakan, “bahwa jika Anda memiliki keinginan dan semangat untuk melakukan sesuatu, dan jika itu kehendak Allah, Anda akan memperolehnya pada saat yang paling tepat dan paling baik.”


Dari Kisah Nick Vujicic dapat ada beberapa poin penting yang seharusnya kita teladani :


*    Sikap Pantang menyerah

*    Selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik

*    Bersemangat dalam segala hal dan tujuan ( impian )

*    Selalu berterima kasih kepada Tuhan

*    Selalu menolong dan memberi inspirasi kepada orang lain

*    Berani untuk mengambil peluang

1 comments:

  1. Sukses tidak bisa diraih hanya satu malam, tapi perlu proses puluhan bahkan ratusan kali, sehingga proses akan terbayarkan dengan kesuksesan. Tetap semangaat! kita semua pasti bisa!

    ReplyDelete